Selasa, 25 Desember 2012

SPARTAN


Tulisan
Tulisan kali ini saya membahas jauh ke belakang. Saya akan menceritakan tentang suatu kaum yang telah lahir dan Berjaya sebelum roma mencapai kejayaannya. Terletak di Negara Yunani, suatu daerah yang terletak di sebelah selatan Negara Yunani, yaitu Sparta. Sparta adalah nama daerah yang tadi telah dijelaskan merupakan bagian dari Negara Yunani, dan dihuni oleh suatu kaum yang disebut Spartan.
Cara hidup kaum Spartan sangatlah tegas. Ketika seorang anak telah mencapai umur baligh (sekitar umur 10 tahun) maka ia akan dilepas di alam liar dan mesti bertahan selama beberapa waktu, mungkin sebulan, 6 bulan, setahun, yang jelas mereka akan dilepaskan di alam liar dan kembali hidup-hidup. Sekembalinya mereka dari alam liar masih ada tugas menanti mereka, mereka akan diutus untuk membunuh entah itu seseorang ataupun beberapa orang yang telah ditentukan pimpinan mereka, dengan hanya dibekali pisau dan mereka harus membunuh target yang telah ditentukan tanpa ketahuan dan kembali ke Sparta dengan selamat. Setelah semua itu selesai maka sang anak baru dianggap dewasa oleh kaumnya, dan akan diizinkan untuk ikut berperang ataupun berburu bersama orang dewasa yang lainnya.
Hal tersebut di atas menjelaskan betapa kuatnya daya hidup kaum Spartan dikarenakan mereka telah mengalami banyak rintangan semenjak kecil. Dan ini merupakan nilai tambah bagi kaum yang saya idolakan ini.
Dan diceritakan pula bahwa kaum Spartan adalah kaum sangat berani dan sangat menjaga teman seperjuangannya. Jika mereka bertempur maka mereka akan selalu berusaha menempatkan diri di tengah peperangan, seakan hidup mereka hanya terdapat didalam perang itu. Diceritakan suatu saat ketika sang pimpinan membawa serta sekitar 300 orang Spartan dan mereka terjebak dan dikepung oleh musuh. Di depan, samping, belakang, timur, barat, selatan, utara telah dipenuhi oleh musuh dan hamper tidak ada kemungkinan menang. Sang pimpinan segera menginstruksikan kepada anak buahnya untuk membentuk pertahanan Spartan. Pertahanan Spartan ialah pertahanan yang terkuat yang saya ketahui saat zaman dahulu. Perisai yang telah mereka desain sangat kuat dan besar sehingga mampu menutupi sbagian diri mereka. Jika mereka hanya sendiri maka perisai ini tidak akan mampu menahan serangan. Tapi mereka bersama-sama dan segera membentuk pertahanan berupa setengah lingkaran sesuai instruksi pimpinan mereka. “Tangan kalian harus mampu menahan serangan dan melindungi bahu saudara kalian”. Dengan demikian pertahanan mereka sangat sempurna, dan hamper tak memiliki celah.
Beratus-ratus serangan mereka mentahkan, beribu-ribu hantaman dapat mereka tahan, sekilas terlihat mereka akan mampu memenangkan peperangan, akan tetapi mereka kalah juga pada akhirnya. Bukan kalah karena musuh, akan tetapi mereka kalah dan mati akibat rasa lapar yang tak tertahankan. Kematian prajurit-prajurit ini tidaklah memutuskan semangat kaumnya yang masih berada di Spartan, akan tetapi makin membuat semangat mereka membara.dan hal ini terus berlanjut hingga masa puncak kejayaan mereka. Semangat saja memang tidak cukup. Pada dasarnya memang peperangan dimenangkan tidak hanya oleh semangat, tetapi juga strategi dan peralatan perang. Mereka kalah oleh pasukan Roma dikarenakan peralatan perang roma lebih canggih dari yang mereka miliki, dan pihak pemerintahan (bukan prajurit) yang telah korupsi dengan cara membocorkan strategi informasi mereka ke Negara musuh, akhirnya Spartan turun dari puncak kejayaan yang telah dicapainya.
Kisah di atas sangatlah menginspirasi saya, oleh karena itu saya memasukkan tulisan ini. Saya berharap semangat kaum Spartan mampu mengilhami para pembaca blog ini dan membuat agar mereka, bukan hanya mereka, tetapi kita dapat maju setelah terilhami oleh cerita di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar